Robot Bawah Air Mulai Hasilkan Peta 3D Dasar Laut Antartika

Robot bawah air (autonomous underwater vehicle) yang diluncurkan tahun 2010 lalu, kini mulai menghasilkan peta tiga dimensi dasar laut Antartika. Dengan peta 3D ini, studi mengenai dampak perubahan iklim menjadi lebih baik.
Demikian terungkap dalam laporan penelitian yang melibatkan pakar dari Australia, Inggris dan Amerika, yang dirilis pekan ini.
Laporan itu menjelaskan secara terinci bagaimana robot bawah air yang diluncurkan di timur dan di barat benua Antartika tahun 2010 dan 2012, mulai menghasilkan pengukuran yang luas dan akurat mengenai lautan es di Antartika.
Menurut Dr Guy Williams yang menulis laporan ini, menjelaskan ketebalan es bervariasi mulai dari satu hingga 15 meter.
Dr Williams mengaku hasil pengukuran 3D yang dilakukan robot tersebut tidak mengejutkan. Namun ia mengaku, ini pengukuran paling akurat yang tersedia saat ini.
"Selama ini kita selalu mengira es ini sangat tebal. Namun inilah untuk pertama kalinya kita memiliki hasil pengukuran yang akurat," katanya kepada ABC.
Pengukuran ketebalan es di Antartika telah menjadi tantangan kalangan ilmuwan sejak lama. Menurut Dr Rob Massom, dari Australian Antarctic Division, para peneliti biasanya melakukan pengukuran dengan cara mengebor es.
Kini, dengan adanya robot bawah air, pengukuran ketebalan es Antartika menjadi lebih akurat.
Robot bawah air (autonomous underwater vehicle) yang diluncurkan tahun 2010 lalu, kini mulai menghasilkan peta tiga dimensi dasar laut Antartika.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya