Robot Binatang Diprediksi Ubah Interaksi Sosial Manusia
Dr. Jean mengemukakan, "Mereka tahu itu bukan binatang peliharaan hidup, mereka tak menganggapnya sebagai binatang hidup tetapi mereka juga tak menganggapnya sebagai objek belaka.”
Ia mengatakan, robot binatang peliharaan bisa cocok dengan seseorang yang tinggal di kota atau wilayah yang padat penduduk, serta orang-orang dengan alergi dan yang tak mampu merawat binatang hidup.
Tapi ahli robotika, Profesor Maurice Pagnucco, dari Sekolah Ilmu Komputer dan Teknik di Universitas New South Wales, mengatakan, masih ada kesenjangan besar antara teknologi saat ini dengan "binatang peliharaan virtual".
"Saya tak berpikir kita berada di titik di mana Anda bisa memiliki binatang peliharaan yang bisa diandalkan. Mereka tak akan berada di tingkat yang sama seperti binatang peliharaan nyata, saat ini, pada dasarnya, mereka adalah mainan,” bantahnya.
Ia lantas menambahkan, "Tapi di mana kita akan berada di masa depan, kami tak benar-benar bisa mengatakannya."
Teknologi jadi bagian hidup sehari-hari
Dr Jean mengatakan, semakin populernya robot binatang peliharaan juga memicu pertanyaan tentang cara manusia berkembang secara sosial.
"Ini menimbulkan beberapa pertanyaan etis utama seperti yang ditimbulkan Facebook - Apakah berinteraksi dengan orang lain di dunia maya benar-benar membuat Anda sosial atau kurang sosial?", sebutnya.
Seorang peneliti Australia meyakini, sepuluh tahun mendatang, robot berbentuk binatang peliharaan bisa menjadi barang umum dan mengubah cara kita
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat