Robot Cantik HRP-4C Bisa Gantikan Model
Selasa, 17 Maret 2009 – 06:36 WIB
TOKYO - Teknologi yang makin canggih membuat robot tak hanya menggantikan manusia dalam pekerjaan kasar dan berbahaya saja. Urusan lenggak-lenggok di atas catwalk yang butuh tubuh molek dan keluwesan kini juga mulai dirambah mesin pintar itu. Pemimpin riset si fashion-bot atau robot fashion itu Shuji Kajita mengakui, timnya sengaja tak membuat penampilan HRP-4C terlalu mirip dengan manusia asli. "Karena itu, kami buat tubuhnya terlihat seperti kaleng. Kami cenderung mengikuti gaya anime," ujarnya. Fashion-bot HRP-4C memiliki tinggi 158 cm, tinggi rata-rata perempuan Jepang berusia 19-29 tahun. Beratnya juga cukup ringan, hanya 43 kg termasuk baterai.
Dalam pameran yang diadakan National Institute of Advanced Industrial Science and Technology di Tokyo kemarin (16/3), terlihat keseksian robot kini mulai mampu bersaing dengan model cantik. Para insinyur perguruan tinggi terkemuka di Jepang itu mendemonstrasikan robot model yang diberi nama HRP-4C.
Robot tipe humanoid itu memiliki wajah yang cukup girlie dan mata agak besar. Dengan hidung kecil dan rambut sebahu, HRP-4C diprogram bisa melakukan 42 gaya yang biasa dilakukan para model sebenarnya ketika memamerkan busana di atas panggung. Bahkan, tak hanya pandai berlenggak-lenggok, robot yang penampilannya mirip karakter cewek dalam komik Jepang (manga) itu juga ramah kepada siapa saja yang menyapanya. "Hello everybody, I am cybernetic human HRP-4C," sapa HRP-4C dengan suara merdu dan manja.
Baca Juga:
TOKYO - Teknologi yang makin canggih membuat robot tak hanya menggantikan manusia dalam pekerjaan kasar dan berbahaya saja. Urusan lenggak-lenggok
BERITA TERKAIT
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan