Robot Guru yang Bisa Marah
Kamis, 12 Maret 2009 – 14:10 WIB
![Robot Guru yang Bisa Marah](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Robot Guru yang Bisa Marah
Robot humanoid tersebut semula dikembangkan untuk menggantikan tugas sekretaris, dengan tujuan untuk memangkas biaya perusahaan, namun tetap dapat melakukan interaksi personal. Nah, dalam perkembangannya, ternyata Kobayashi yang menjadi ilmuwan di University of Tokyo itu, melihat kebutuhan di bidang lain. Dengan biaya USD 51 ribu (sekitar Rp 612 juta), terciptalah robot guru.
Negeri Matahari Terbit memang gencar menciptakan robot. Pemerintah pun sangat mendukung, karena memang kehadiran manusia buatan itu sangat diperlukan. Ini seiring dengan demografi penduduk Jepang yang menunjukkan "piramida sepuh".
Diprediksi, dalam kurun tujuh tahun mendatang, satu dari empat warga Jepang adalah kelompok usia 65 tahun ke atas. Ini artinya, kelak mereka akan kesulitan untuk merekrut pekerja, dan gaji karyawan pun membumbung. Sebelum 2015, pemerintah menginginkan kehadiran robot pintar di setiap rumah warga. (hep/ami)
TOKYO - Sensasi beda dirasakan oleh sejumlah siswa sekolah dasar di Tokyo, Jepang, ketika mereka diajar oleh robot pekan lalu. Seperti dilansir Telegraph,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gravity Game Link Hadirkan Fitur Baru di Ragnarok Classic, Penuh Aksi & Strategi
- Anjas Maradita Berbagi Cara Menggunakan AI di Galaxy S25 Series
- Galaxy S25 Series Hadirkan Desain Tipis dan Warna Anti-mainstream
- Xooply by Metranet Siap Tingkatkan Kualitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
- Soroti Keamanan Data di SatuSehat Mobile, Pengamat: Harus Diperhatikan
- Mengenal NeXa, AI Research Assistant Pertama di Indonesia pada AIxplore 2025