Rocky Gerung Dijuluki Filsuf Labil, Doyan Debat Kusir
jpnn.com, JAKARTA - Pegiat Filsafat UIN Jakarta Fadhli Harahab menilai pernyataan Rocky Gerung yang menganggap Pancasila bisa diubah dan Presiden Joko Widodo tak paham ideologi bangsa menunjukkan tanda-tanda seorang filsuf yang labil.
"Pernyataan Rocky menunjukkan bahwa orang ini labil. Tidak punya pegangan karena tidak ada yang harus diyakininya. Bahkan pikirannya sendiri pun barang kali masih diragukan oleh dirinya sendiri," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (5/12).
Direktur Eksekutif Lingkar Kajian Agama dan Kebudayaan Nusantara ini menganggap pernyataan Rocky mencirikan tingkah laku sofis alias cendekiawan Yunani kuno yang doyan berdebat kusir. Apabila didengar pendapatnya justru memperlemah sendi-sendi kehidupan bernegara.
"Terkait konstitusi bisa diubah, semua hal juga berubah. Tetapi perlu digarisbawahi ada hal harus diyakini dan perlu dikokohkan, baik dalam konteks penafsirannya maupun praktiknya," kata dia.
Fadhil menyadari konstitusi bisa saja berubah sesuai dengan kesepakatan bersama. Namun, kata dia, sebagai bangsa, Pancasila sudah final dan tidak perlu lagi diutak-atik.
"Bahwa ada kelemahan di sana, penafsirannya lah perlu dikuatkan, bukan mengubah bentuknya. Apalagi menggantinya," kata Fadhil. (tan/jpnn)
Pegiat Filsafat UIN Jakarta Fadhli Harahab menilai Rocky Gerung adalah filsuf yang labil.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden
- Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Penghormatan Kepada Pahlawan
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila