Rocky Gerung Soroti Safari Politik Kandidat Capres, Pakai Kata Kampungan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung menilai berbagai manuver politik yang dilakukan para menteri dan kandidat lainnya yang ingin maju di pemilihan presiden 2024 masih kurang lengkap.
Mereka selama ini hanya melakukan safari untuk memperkenalkan diri, tetapi tidak berani beradu ide atau intelektualitas.
"Safari-safari yang dilakukan itu manuver yang standar saja, publik justru tidak mendengar manuver ke kampus. Kalau berani datangi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) untuk adu gagasan, itu kan lebih penting," kata Rocky Gerung di kanal YouTube-nya yang dilihat Selasa (10/5).
Rocky mengingatkan masyarakat saat ini sudah makin pandai setelah pemilu sebelumnya dipecah-pecah sedemikian rupa.
Mereka menganggap semua manuver atau safari yang dilakukan itu kampungan. Hanya dinilai sebagai upaya untuk membodohi masyarakat dengan berkunjung ke berbagai lokasi.
"Jadi, ini bukan hanya elektabilitas tetapi intelektualitasnya itu penting. Ngapain minta restu, minta wangsit, sebaiknya tunjukkan Anda punya otak, punya wawasan, antikorupsi, anti-presidential threshold 20 persen," beber Rocky.
Salah satu pendiri Setara Institute ini menambahkan masalah presidential threshold 20 persen sangat penting diketengahkan saat ini.
Masalah itu yang membuat masyarakat terpecah belah selama ini.
Rocky Gerung menyoroti langkah sejumlah pejabat pusat dan daerah melakukan safari politik kandidat capres, metncari dukungan?
- Rocky Gerung Mengajak Anak Muda Menggunakan Nalar Kritis dalam Memilih Pemimpin
- Lanjutkan Safari, Kaesang Serap Aspirasi Petani Hutan di Lamongan
- Rocky Gerung Sentil soal Munaslub Kadin, Sebut Perilaku Tidak Etis
- Rocky Gerung Kritik Pernyataan Bahlil Soal Raja Jawa
- No Day
- Bagi Rocky Gerung, Senyum Megawati Diintimidasi Kekuasaan Lebih Indah dari Mona Lisa