Rodrigo Duterte Ancam Lempar Koruptor dari Helikopter
Sebelum Natal lalu, Duterte juga membuat video ucapan selamat Natal untuk para pengedar narkoba, penjahat, dan koruptor.
Di akhir video, Duterte menegaskan bahwa itu akan menjadi Natal terakhir mereka jika tidak segera tobat.
Terlepas dari benar atau tidaknya Duterte telah membunuh orang, ancamannya tetap harus diperhitungkan.
Sebab, Duterte tidak segan menyuruh untuk membunuh orang. Hingga kini, kampanye antinarkoba yang digagasnya telah menelan lebih dari 6 ribu nyawa sejak dia menjabat presiden.
Sementara itu, terjadi serangan bom di dua lokasi berbeda di Filipina. Sebanyak 39 orang terluka akibat serangan tersebut. Insiden pertama terjadi di Hilongos, Provinsi Leyte.
Dua bom meledak pada Rabu (28/12). Sebanyak 33 orang yang tengah melihat pertandingan tinju terluka.
’’Bom lainnya yang tidak meledak telah berhasil ditemukan,’’ ujar Wali Kota Hilongos Albert Villahermosa.
Sejam setelah kejadian tersebut, sebuah bom juga meledak di Aleosan, Provinsi Cotabato. Enam orang mengalami luka-luka akibat serangan itu.
JPNN.com – Rodrigo Duterte kembali membuat gebrakan. Saat perang terhadap narkoba yang dilakukan mendapat kecaman di sana sini, dia siap memulai
- Representasi Dukungan Jokowi, Duet Prabowo-Gibran Kompeten Pimpin Negara
- Megawati Bertemu eks Presiden Filipina, Bahas Isu Penghapusan Hukuman Mati
- Sambut Presiden Filipina di Istana Bogor, Jokowi Kenalkan Luhut hingga Prabowo
- Presiden Bongbong
- Demi Iklim, Duterte Bangkitkan Lagi Ambisi Nuklir Filipina
- Yasonna Laoly Dapat Penghargaan dari Presiden Duterte, Apa Jasanya?