Rohmad Hadiwijoyo, Pengusaha yang Membungkus Kisah Politik dalam Wayang
Setelah Century, Siapkan Angle Menarik tentang Angie
Sabtu, 25 Februari 2012 – 00:25 WIB
Belakangan, job mendalang Rohmad sangat banyak. Bahkan, dalam dua tahun terakhir dia harus syuting untuk keperluan tayangan stasiun TV. Dua minggu sekali Rohmad menyediakan waktu untuk pengambilan gambar di pendapa rumahnya yang berada di kawasan Lebak Bulus. Untuk sekali syuting, dia mendalang satu jam. "Sejak itu permintaan mendalang mengalir deras," kata Ketua Umum Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRRSNI) itu.
April nanti, misalnya, dia tampil pada acara Yayasan Lontar yang mempromosikan sastra dan budaya Indonesia. Februari lalu, bertepatan dengan Hari Pers Nasional, Rohmad berkesempatan mementaskan lakon Ramayana bersama Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Margiono dan Ketua SPS (Serikat Perusahaan Pers) Dahlan Iskan.
Rohmad menyatakan tidak bisa memenuhi semua undangan mendalang. Sebab, mendalang bukanlah pekerjaan utama dia. Baginya, mendalang adalah sekadar minat yang ditekuni sejak SD. Keinginan menjadi dalang muncul berkat dorongan dari almarhum sang ayah yang seorang mantri kesehatan.
Salah satu pesan ayahnya yang paling diingat Rohmad adalah, kalau ingin sukses dalam hidup, harus memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan orang lain. Dia pun akhirnya menekuni wayang dengan berguru kepada dalang kondang asal Semarang Ki Joko Hadiwijoyo atau yang dikenal dengan nama Ki Joko Edan.
Rohmad Hadiwijoyo bukan dalang biasa. Untuk membantu penonton memahami cerita wayang yang dimainkan, dia menyajikan kisah pewayangan dari kacamata
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408