Rohman Farly: Anak Muda Rindu Ruang Berkreasi

Dia mengaku, membangun konsep ini tentu tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya manusia (SDM) dari dalam daerah.
Perlu juga kontribusi dari para pakar yang sudah mumpuni di kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, ataupun Bandung.
"Saya kenal beberapa di antara dari mereka. Mereka sangat siap ketika kami ajak bertukar pikiran di daerah," tambahnya.
Perhatiannya yang besar kepada kalangan muda, tambah Farly, didasari dengan kemajuan dan perkembangan zaman.
Kondisi saat ini, anak muda harus dilibatkan dalam urusan teknologi dan pembangunan. Bagi kalangan tua, agak susah ketika harus memperdalam bidang teknologi yang kian maju.
"Contoh saja, kita orang tua cari uang masih jadi pegawai atau karyawan terikat. Anak muda, sekarang jadi Youtuber atau ahli desain sudah kaya mereka. Kita mau mengejar itu? Menggunakan WhatsApp (WA) saja masih suka bingung," sambungnya lantas tertawa.
Farly yakin, dari Kota Mataram akan lahir anak muda kreatif dan inovatif yang akan membangun daerah.
Menurut dia, kuncinya ada keberpihakan pemerintah kepada generasi muda, mengarahkan, serta memberi ruang yang tepat.
Tokoh asal Kota Mataram Rohman Farly tidak menampik fakta bahwa kemajuan ibu kota Nusa Tenggara Barat (NTB) itu memang sangat pesat.
- Akademisi Soroti Penghapusan Kewenangan TNI Berantas Narkoba, Disebut Kemunduran
- Peringati HUT ke-25 BMI, Bung Vino Berkomitmen Rekrut Generasi Muda untuk Besarkan PDIP
- Pengurus Baru DPP Bapera Undang 20 Ribu Anak Yatim untuk Berbagi Kebahagiaan
- Bea Cukai Ingatkan Pentingnya Wawas Diri Terhadap Penipuan Mengatasnamakan Instansi
- Ibas Ajak Generasi Muda Jadi Pilar Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa
- Kemenag: 7 Calon Jemaah Haji Asal Kota Mataram Meninggal Dunia