Rohman Farly: Bangun Kota dengan Merangkul Lintas Organisasi
"Rangkul kemudian berikan mereka porsi baik pembinaan ataupun dukungan anggaran," ujarnya.
Farly menjelaskan, organisasi tentu memiliki struktur dan tidak individu. Ketika dibina dan didukung, organisasi itu bisa dilibatkan membangun Kota Mataram.
"Keunggulan ini tentu tak dimiliki daerah lain. Biasa masyarakat urban kota itu SDM lebih baik, jadi lebih mudah diatur," bebernya.
Selama ini banyak organisasi di pusat pemerintahan sanggup eksis tanpa campur tangan pemerintah. Organisasi-organisasi itu dikelola nirlaba dan mengandalkan dana swadaya untuk memberi kontribusi bagi daerah. Kinerjanya positif serta menunjang pemerintah.
"Rugi kalau mereka tidak diajak kerja sama. Dijadikan mitra membangun kota," urainya.
Farly memberi contoh komunitas pecinta seni banyak yang membeli cat atau pilox kemudian membuat mural (gambar) di tembok kosong. Cara mereka positif karena buka corat-coret sembarangan.
Dia menambahkan, pemerintah bisa menggandeng mereka mempercantik sudut kota. Hal itu seperti yang dilakukan di Kota Bandung, tembok yang kosong dipercantik dengan beraneka ragam gambar
"Mereka bisa mural tembok kosong seperti di Jalan Pemuda, Jalan Pendidikan, atau Jalan AA Gede Ngurah. Jalan Pabean di Ampenan itu juga bagus, apalagi kota tua temboknya sudah dicat warna-warni," terangnya.
Tokoh Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rohman Farly mengatakan, organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, dan yang lainnya harus dijadikan mitra untuk membangun kota.
- Pria di NTB Perkosa Teman Anaknya yang Main ke Rumah, Begini Kejadiannya
- Bertemu Presiden Prabowo, Lalu Iqbal Bicara Potensi Provinsi NTB
- Analisis Reza soal Hukuman Agus Buntung, Pria Disabilitas Pemerkosa Mahasiswi di NTB
- 5 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir Imbas Hujan Lebat
- Pria Disabilitas di NTB Tersangka Pemerkosaan, 13 Korban, Ada Videonya
- Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Buka Suara soal Kejadian di Homestay