Rok Mini Betebaran di Bundaran HI

Tuntut Korban Perkosaan tidak Disalahkan

Rok Mini Betebaran di Bundaran HI
Puluhan aktivis perempuan saat melakukan aksi unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (18/09). Dalam Aksinya mengecam tidakan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang menyalahkan para perempuan mengenakan rok mini di angkutan umum memicu maraknya kasus perkosaan. FOTO : INDRA HARDI/RM
JAKARTA - Polemik kaitan antara busana dan motif munculnya perkosaan terus menggelinding. Tidak mau terus-terusan disalahkan, kemarin puluhan perempuan yang suka mengenakan rok mii berdemo di bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka keberatan jika busana dijadikan alasan tingginya angka perkosaan karena sama saja melindungi pemerkosa.

Demo tersebut sebenarnya dipicu oleh dua kejadian yang mereka anggap tidak peka terhadap perasaan perempuan. Pertama, mengenai komentar Gubernur Jakarta Fauzi Bowo yang menyebut perkosaan di angkutan umum muncul karena gaya busana mini. Kedua, Bupati Aceh Barat Ramli Mansur yang mengatakan perempuan berbusana minim seakan minta di perkosa.

Dengan memakai rok mini, mereka juga membawa berbagai spanduk berisi kecaman terhadap pihak-pihak yang memusuhi perempuan dengan pakaian mini. Seperti: My rok is my right (rok saya adalah hak saya), Don't tell us how to dress. Tell them not to rape (jangan ajari kami bagaimana berpakaian, tetapi katakan mereka untuk tidak memperkosa).

Faiza Mardzoeki yang mengatasnamakan Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan (KPMP) mengatakan jika pihaknya tidak sepakat dengan ucapan para birokrat. Malah, hal itu memicu polemik karena bias gender karena lagi-lagi perempuan dikesampingkan. "Jangan salahkan pakaian kami, bagaimana dengan pemerkosanya," ujarnya.

JAKARTA - Polemik kaitan antara busana dan motif munculnya perkosaan terus menggelinding. Tidak mau terus-terusan disalahkan, kemarin puluhan perempuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News