Rok Mini Betebaran di Bundaran HI
Tuntut Korban Perkosaan tidak Disalahkan
Senin, 19 September 2011 – 05:18 WIB
JAKARTA - Polemik kaitan antara busana dan motif munculnya perkosaan terus menggelinding. Tidak mau terus-terusan disalahkan, kemarin puluhan perempuan yang suka mengenakan rok mii berdemo di bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka keberatan jika busana dijadikan alasan tingginya angka perkosaan karena sama saja melindungi pemerkosa. Faiza Mardzoeki yang mengatasnamakan Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan (KPMP) mengatakan jika pihaknya tidak sepakat dengan ucapan para birokrat. Malah, hal itu memicu polemik karena bias gender karena lagi-lagi perempuan dikesampingkan. "Jangan salahkan pakaian kami, bagaimana dengan pemerkosanya," ujarnya.
Demo tersebut sebenarnya dipicu oleh dua kejadian yang mereka anggap tidak peka terhadap perasaan perempuan. Pertama, mengenai komentar Gubernur Jakarta Fauzi Bowo yang menyebut perkosaan di angkutan umum muncul karena gaya busana mini. Kedua, Bupati Aceh Barat Ramli Mansur yang mengatakan perempuan berbusana minim seakan minta di perkosa.
Dengan memakai rok mini, mereka juga membawa berbagai spanduk berisi kecaman terhadap pihak-pihak yang memusuhi perempuan dengan pakaian mini. Seperti: My rok is my right (rok saya adalah hak saya), Don't tell us how to dress. Tell them not to rape (jangan ajari kami bagaimana berpakaian, tetapi katakan mereka untuk tidak memperkosa).
Baca Juga:
JAKARTA - Polemik kaitan antara busana dan motif munculnya perkosaan terus menggelinding. Tidak mau terus-terusan disalahkan, kemarin puluhan perempuan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS