Rok Mini Betebaran di Bundaran HI
Tuntut Korban Perkosaan tidak Disalahkan
Senin, 19 September 2011 – 05:18 WIB
Permintaan tersebut dikabulkan oleh pemerintah Jakarta. Mereka menggelar razia dibeberapa terminal seperti di Lebak Bulus dan Pulo Gadung. Dishub membawa alat ukur untuk memeriksa seberapa gelap kaca mobil angkot tersebut. Rencananya, kaca film yang kurang dari 70 persen akan ditindak. Kaca film dilepas dan izin angkot tersebut ditahan.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya soal rok mini perempuan. Dia mengaku tidak bermaksud melecehkan para perempuan dan mengakui pernyataannya rawan multi tafsir. "Saya minta maaf. Saya justru mengutuk aksi pemerkosaan tersebut, pelaku harus dihukum seberat-beratnya," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Foke itu menganjurkan siapa saja yang naik angkutan umum harus bisa jaga diri dan tidak menarik minat orang untuk berbuat jahat. Seperti tidak mengenakan perhiasan berlebihan, menggunakan peralatan elektronik, dan bisa perempuan berpakaian sopan.
Sebelumnya, Foke mengucapkan pernyataan kontroversial. Dengan nada bercanda, dia mengatakan rok mini gampang mengundang syahwat. "Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet duduknya pakai rok mini, kan agak gerah juga. Begitu juga kalau naik motor, pakai celana pendek dan ketat. Itu yang di belakangnya bisa goyang-goyang," urainya.
JAKARTA - Polemik kaitan antara busana dan motif munculnya perkosaan terus menggelinding. Tidak mau terus-terusan disalahkan, kemarin puluhan perempuan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS