Roket Hamas Hujani Israel, Jalur Gaza Memanas
Senin, 22 Agustus 2011 – 09:17 WIB
Siang hari kemarin, jet tempur Israel kembali menghajar Gaza. Tidak disebutkan lokasi yang menjadi target. Pejabat rumah sakit Palestina melaporkan bahwa seorang warga luka dalam serangan itu. Para pejabat keamanan Palestina menambahkan bahwa tentara Israel juga menahan 50 orang aktivis Hamas di Tepi Barat dalam operasi Sabtu malam.
Baca Juga:
Otoritas Palestina tak melaporkan adanya korban dalam serangan udara Israel pada Sabtu malam. Namun, mereka menyebut bahwa dalam serangan dua hari pada Kamis (18/8) dan Jumat (19/8), 14 orang tewas dan 40 terluka. Sejumlah saksi dari Palestina juga mengungkapkan bahwa tank-tank Israel menggempur sebuah target di Gaza yang tidak disebutkan pada Sabtu lalu. Tidak ada laporan korban dalam serangan itu.
Militer Israel mengungkapkan, 19 roket ditembakkan ke wilayahnya pada Sabtu lalu (20/8). Sementara itu, aktivis di Gaza mengklaim telah menembakkan 23 roket ke Israel. Di antara faksi Hamas yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, terdapat Komite Perlawanan Rakyat. Kelompok ini dituduh Israel telah membunuh delapan warganya pada Kamis lalu.
Jihad Islam maupun Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina juga mengaku ambil bagian dalam serangan itu. Komite Perlawanan Rakyat dan sayap gerakan Jihad Islam menyatakan menembakkan roket ke sebuah pos tentara di dekat Kerem Shalom, perbatasan Israel-Gaza, atau sekitar dua kilometer dari perbatasan Mesir.
AL QUDS - Di tengah ketegangan yang terjadi antara Israel dan Mesir terkait insiden penyerangan di perbatasan, situasi di Jalur Gaza juga memanas
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan