Roket Militer Hajar Rumah, Puluhan Tewas
Oposisi Syria dan Prancis Desak agar PBB Turun Tangan
Jumat, 27 April 2012 – 08:35 WIB
Sejauh ini kekerasan terus berlanjut di Syria meskipun gencatan senjata berlaku pertengahan bulan lalu. Bahkan, kekerasan juga trejadi di lokasi di mana tim pemantau PBB ditempatkan. Sebelumnya, PBB menyatakan bahwa korban jiwa akibat kekerasan politik di Syria telah mencapai lebih dari 12 ribu jiwa. Ribuan warga lainnya juga mengungsi.
Menyikapi situasi di Syria, Prancis menyatakan bahwa sudah saatnya DK PBB memikirkan penggunaan kekuatan militer. Apalagi, jika rancangan perdamaian usulan Annan gagal menghentikan kekerasan di Syria. Salah satu poin penting dalam rancangan tersebut adalah meminta rezim Assad menarik seluruh pasukannya dari berbagai kota di Syria. Tetapi, seruan itu belum sepenuhnya dipatuhi.
Menurut Menlu Prancis Alan Juppe, jika proposal damai Annan gagal terwujud, dunia tidak boleh terus membiarkan rezim di Syria membangkang atau tak patuh. "Karena itu, kita harus bergerak menuju fase baru sebuah resolusi sesuai Bab Tujuh (Piagam PBB) untuk menghentikan tragedi (di Syria) ini," tuturnya.
Sebuah resolusi dalam Bab Tujuh Piagam PBB memberi wewenang kepada kekuatan asing untuk mengambil segala tindakan, termasuk opsi (serangan) militer.
DAMASKUS - Gencatan senjata di Syria yang digagas PBB menghadapi banyak hambatan. Selain bentrok antara pasukan pemerintah dan oposisi belum mereda,
BERITA TERKAIT
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran