Rokok Elektronik Tetap Mengandung Nikotin
BPOM Soroti Peredarannya di Masyarakat
Sabtu, 07 Agustus 2010 – 11:11 WIB

Direktur pengawasan NAPZA BPOM Danardi Sosrosumihardjo.
JAKARTA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) belum mengklasifikasi Elektronic Nicotine Delivery Systems (ENDS) atau yang biasa dikenal dengan rokok elektronik berada dalam pengawasannya. Mereka sedang menelusuri peredaran rokok yang terbuat dari logam silinder tersebut. Dari temuan BPOM, diperkirakan rokok tersebut dijual door to door dengan harga sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Setiap paket ENDS berisi sebuah logam silinder yang bentuknya mirip rokok. Ditambah dengan sebuah charger sekaligus USB konektor yang bisa digunakan di mobil atau laptop.
Direktur pengawasan NAPZA BPOM Danardi Sosrosumihardjo mengatakan, belakangan ini rokok elektronik sedang menjadi sorotan BPOM. "Kami tidak tahu kapan ENDS itu mulai masuk di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga:
Kata Danar, BPOM telah menemukan beberapa pengedar ENDS. Diantaranya di Surabaya, Makasar, Semarang, Lampung, Palembang. Menurut Danar, pemerintah masih belum memiliki tanggungjawab untuk menghentikan distribusi rokok elektronik tersebut. "Tapi kami menelusuri dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk mengambil tindakan tegas," ujar Dokter Spesialis Jiwa itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) belum mengklasifikasi Elektronic Nicotine Delivery Systems (ENDS) atau yang biasa dikenal dengan
BERITA TERKAIT
- 7 Perbedaan Menarik Penggunaan Herbal untuk Alergi Makanan dan Debu
- Obati Sinusitis dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- 5 Rekomendasi Tempat Liburan Ramah Anak, Dekat di Jakarta
- 7 Perbandingan Herbal Lokal dan Obat Kimia untuk Batuk yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Cara Mudah Mengolah Biji Ketumbar, Kolesterol Bakalan Tidak Berkutik
- Mencicipi Hidangan Khas Kerajaan di Royal Dinner Mangkunegaran Solo