Roland Garros 2020 Bakal Ketat, Bukan Cuma Pertandingannya Saja
jpnn.com, PARIS - Pihak penyelenggara French Open atau biasa juga disebut Roland Garros melakukan sejumlah persiapan ketat jelang pelaksanaan yang akan dimulai hari Minggu (27/9).
Persiapan itu termasuk pengurangan jumlah penonton, akses dan mobilitas peserta, hingga renovasi arena pertandingan.
Pada awalnya penyelenggara berharap bisa menerima hingga 20.000 penggemar dalam satu hari.
Namun, jumlah itu berkurang menjadi 11.500, lalu menjadi 5.000 dan akhirnya 1.000 saat pemerintah Prancis melakukan intervensi di tengah merebaknya kasus COVID-19 di negara itu.
We could watch these backhands all day ????@ThiemDomi | @stanwawrinka #RolandGarros pic.twitter.com/QHYyq7zQgI — Roland-Garros (@rolandgarros) September 25, 2020
Sebelumnya di US Open, setiap petenis dan tamu harus lulus dua tes usap COVID-19 dengan selang waktu 48 jam setelah kedatangan mereka di New York, dan turnamen tidak mengizinkan kehadiran penonton.
Sedangkan di Paris, pemain juga akan menghadapi pembatasan ketat.
Aturan ketat di Roland Garros 2020 sudah memakan korban, bahkan sebelum babak utama dimulai.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN