Romahurmuziy: Belum Berkuasa Saja Tim Prabowo - Sandiaga Sudah Begitu
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy meminta masyarakat tidak terkecoh dengan citra membela ulama yang hendak dibangun pasangan Prabowo Subinto - Sandiaga Uno.
Rommy, panggilan Romahurmuziy juga meminta para tokoh agama berani mengungkap berbagai kebohongan yang dilakukan pasangan capres-cawapres nomor urut 02.
Dia menyebut, adab atau kesopanan pasangan Prabowo - Sandiaga terhadap ulama seiring perjalanan waktu semakin terlihat.
"Mereka tidak menghargai bahkan melecehkan para ulama. Ulama yang paling sepuh dan dihormati seperti KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) pun mereka berani tidak menghormati," kata Rommy kepada awak media, Minggu (10/2).
Hal ini terlihat dari upaya tim Prabowo - Sandiaga mempermainkan kesalahan ucap yang terjadi pada Mbah Moen, bahkan Fadli Zon, membuat puisi yang menyebut Mbah Moen menukar doa hanya karena adanya bandar.
“Ini belum berkuasa saja, adab mereka kepada ulama sepuh yang paling dihormati aja seperti itu, entah bagaimana kalau mendapat kekuasaan,” kata Rommy.
Dia tidak heran saat banyak santri bereaksi atas apa yang dilakukan Fadli. Santri meminta Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra itu tidak menghina dan melecehkan ulama.
Namun, Rommy mengaku sebenarnya tidak heran dengan perilaku Fadli dan tim paslon 02 yang suka mempermainkan ulama. Sejak awal mereka tidak menghargai ulama, walaupun mereka berusaha mencitrakan diri sebagai pembela Islam dan ulama.
Rommy mengaku sebenarnya tidak heran dengan perilaku Fadli Zon dan tim paslon 02 yang dia sebut suka mempermainkan ulama.
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- MK Hapus PT 4 Persen, PPP Bandingkan dengan Putusan Batas Usia Cawapres untuk Gibran
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- 2 Masalah Hukum yang Mungkin Muncul dari Pencalonan Gibran