Rombak Sistem Politik agar Lebih Baik
jpnn.com - JAKARTA - Pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana mengaku pesimistis Pemilu 2014 akan berhasil menjaring pemimpin bangsa yang terbaik. Pasalnya, proses mengusung calon presiden masih didominasi partai politik.
"Jalur independen mereka tutup," ujar Tjipta dalam diskusi bertema 'Apa yang Salah dengan Politik Kita: Sistem atau Perilaku" di Akbar Institute, Jakarta, Rabu (30/10).
Lebih lanjut Tjipta mengatakan, konstitusi memang membatasi seseorang hanya bisa dua kali menjadi presiden. Namun, lanjutnya, keinginan untuk terus memegang kekuasaan tidak akan pernah sirna.
Tjipta pun mencontohkan Susilo Bambang Yudhoyono yang setahun lagi akan lengser dari kursi kepresidenan. "Tapi SBY itu tentu berpikir dan berbuat habis-habisan agar RI 1 harus jatuh ke keluarganya. Sementara Megawati yang senyum-senyum ternyata juga masih ingin jadi presiden," jelasnya.
Karenanya Tjipta menegaskan bahwa kesalahan ada pada sistem politik. Meski demikian ia masih yakin perubahan dapat dilakukan.
"Karena buatan manusia, sistem bisa dirubah, harus dirombak. Siapa yang merombak? Ini pertanyaan sederhana yang sulit untuk dijawab. DPR mustahil mau merubah sistem sekarang karena sistem sekarang paling enak bagi mereka," tegas Tjipta.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana mengaku pesimistis Pemilu 2014 akan berhasil menjaring pemimpin bangsa yang terbaik. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Benahi Sistem Transportasi Nasional, Presiden Bentuk Ditjen Integrasi & Multimoda di Kemenhub
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024