Rombongan Kemendes PDTT dan Wartawan Terdampar di Pulau tak Berpenghuni

Rombongan Kemendes PDTT dan Wartawan Terdampar di Pulau tak Berpenghuni
12 penumpang di speed boat dalam posisi terapung di peraiaran Pulau Bunyu Kalimantan Utara, Kamis malam. Foto: Revdi Iwan Syahputra/Rakyat Sumbar/JPNN.com

Beberapa saat kemudian, spead boat Azura yang ditumpangi staf Kemendes PDTT dari Nunukan ke pelabuhan Sei Nyamuk, dua hari sebelumnya, sampai di lokasi speed boat Doa Ibu merapat di bagian barat pulau Bunyu.

Saat signal dari lampu KRI Kerapu 812 didapatkan dan dibalas signal dari speed boat yang kandas, kontak pun terhubung kembali.

Namun KRI Kerapu 812 tak bisa sampai ke titik speed boat kandas karena perairan sudah dangkal dan tak bisa dimasuki kapal-kapal besar.

Sekitar pukul 02.05 wita, speed boat Doa Ibu diminta untuk menuju ke arah KRI Kerapu 812. Hujan sudah reda, gelombang mulai terasa berkurang.

Selang perjalanan sekitar 20 menit speed boat Doa Ibu menuju ke arah KRI Kerapu 812, perjalanan terhenti. Gelombang pun kembali terasa besar.

“Langsung ke kiri saja,” pinta Datuk Febby, staf khusus Menteri Desa PDTT, ketika melihat pengemudi speed boat terlihat panik.

Di bagian kiri yang dimaksud Datuk Febby, tokoh muda PKB yang juga Ketua PKB Sumbar, merupakan bagian lain dari sisi barat pulau Bunyu.

“Ke mana malah menjauh?” tanya prajurit di KRI Kerapu 812 melalui telpon ke salah seorang staf Kemendes PDTT, ketika mereka melihat lampu dari speed boat menjauh.

Rombongan Staf Kementerian Desa dan PDTT serta tiga wartawan dari Sumbar terkatung-katung selama 10 jam di lautan wilayah Nunukan, Kalimantan Utara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News