Romi PPP Datangi Rumah Mahfud MD 2 Minggu Sebelum Deklarasi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romi membantah menyatakan nama Prof Mahfud MD sudah final sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.
Romi mengaku memang pernah datang ke rumah guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu dua minggu sebelum deklarasi Jokowi-KH Ma'ruf Amin, tapi ketika itu dia tidak pernah mengatakan final.
"Betul bahwa saya datang ke rumah Pak Mahfud, tetapi itu juga untuk menjelaskan saja dan tidak ada istilah saya mengatakan pasti Pak Mahfud," kata Romi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).
Romi justru menyebut kedatangannya ketika itu salah satunya menyampaikan soal skenario Habib Salim Segaf Al-Jufry dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai jawaban atas dua pertanyaan dari Jokowi.
"Skenario pertama saat itu, kira-kira dua minggu sebelum pengambilan keputusan pilpres ini adalah di sana (kubu Prabowo) ada dua nama. Habib Salim atau AHY. Maka kami diminta (Jokowi) untuk menjawab kalau Habib Salim, siapa yang diajukan PPP. Bagaimana kalau AHY?" ungkap Rommy.
Maka rapat majelis tinggi PPP menghasilkan keputusan, kalau yang digandeng Prabowo sebagai cawapres adalah Habib Salim, maka ada dua nama yang akan diajukan partai berlambang kabah sebagai pendamping Jokowi, yakni KH Ma'ruf Amin dan Prof Mahfud MD.
"Itu yang saya sampaikan juga kepada Pak Mahfud," tutur Romi tanpa meneruskan bagaimana skenarionya bila AHY yang digandeng Prabowo. (fat/jpnn)
Kedatangan Romi PPP ke rumah Mahfud MD juga bicara soal skenario Habib Salim dan AHY.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Disentil Mahfud MD soal Surat Menteri untuk Acara Pribadi, Yandri Susanto Bereaksi Begini
- Keras! Wanto Anggap Surat yang Diterbitkan Yandri Susanto Bentuk Abuse of Power