Romi Terkuat, Pemilihan Ketum Dipercepat
jpnn.com - SURABAYA - Arena Muktamar VIII PPP kubu Rohmahurmuziy yang resmi dibuka kemarin, sepertinya bakal tak jauh dari skenario yang sudah berhembus. Forum itu tetap digelar meskipun diwarnai pro-konta serta aksi demo penolakan.
Tak hanya itu, prediksi jika Muktamar ini menjadi ajang "bergabungnya" PPP kubu Romi (sapaan akrab Rohmahurmuziy, Red) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) juga begitu kentara.
Termasuk, siapa kandidat ketua yang bakal dipilih dalam Muktamar itu juga sudah makin kentara. Kini kandidat sudah mengerucut pada dua nama, yakni Romy serta Lukman Hakim.
Mekanisme aklamasi juga hampir dipastikan bakal dipakai dalam pemilihan nanti. Indikasi itu makin terlihat ketika diputuskan proses pemilihan dipercepat. Jika jadwal semula baru akan digelar hari ini pukul 20.00, kabar terakhir menyebutkan jika proses pemilihan bakal digelar sekitar pukul 13.00.
Nuansa itu begitu terlihat usai pembukaan Muktamar kemarin. Wacana aklamasi juga sudah didengungkan sejumlah pengurus di level DPP maupun DPW PPP.
"Memang, harapan rekan-rekan di DPW maupun DPC memang seperti itu (aklamasi, Red). Namun, kita lihat perkembangan nanti seperti apa," kata Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa Noer.
Politisi yang juga anggota DPRD Jatim itu menjelaskan, Muktamar kali ini merupakan ajang Islah. Hanya saja, saat ditanya soal dua kandidat itu, dia masih enggan berkomentar banyak. "Yang jelas, akan lebih baik jika tetap menggunakan aklamasi," katanya.
Demikian juga yang diungkapkan Wakil Ketua Usman M Tokan. Jika proses melalui musyawarah bisa dilakukan, opsi itu yang akan diambil. "Namun, kita tetap menyerahkan kepada Muktamirin," katanya.
SURABAYA - Arena Muktamar VIII PPP kubu Rohmahurmuziy yang resmi dibuka kemarin, sepertinya bakal tak jauh dari skenario yang sudah berhembus.
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak