Romney Jadi Capres Republik
Sabtu, 01 September 2012 – 09:20 WIB
WASHINGTON - Konvensi Nasional Partai Republik berakhir Kamis malam waktu setempat (30/8) atau kemarin pagi WIB (31/8). Mitt Romney dan Paul Ryan akhirnya resmi menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Republik. Mereka akan menantang incumbent Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Dalam kesempatan itu, Romney menyebut Obama sudah gagal mewujudkan slogan "harapan dan perubahan" yang dia usung sejak kampanye pada 2008. Karena itu, menurut dia, sudah waktunya rakyat memilih pemimpin baru yang punya peluang lebih besar untuk memajukan AS. Mantan gubernur Massachusetts itu lantas mengimbau massa Republik memberikan suara untuk dirinya dan Ryan dalam pilpres November nanti.
Dalam pidatonya pada malam penutupan konvensi tiga hari tersebut, Romney berjanji memulihkan janji Amerika. Sebab, menurut politikus 65 tahun itu, pemerintahan Obama telah gagal mewujudkan janji tersebut. Hingga akhir periode pertama pemerintahannya, pemimpin 51 tahun itu tetap belum berhasil memangkas defisit anggaran secara signifikan. Angka pengangguran juga masih tinggi.
"Yang bangsa kita butuhkan saat ini bukanlah sesuatu yang agung atau sulit. Tidak perlu komisi khusus pemerintah untuk mengatakan kepada kita, apa yang sebenarnya Amerika butuhkan," papar Romney dalam pidato pertamanya sebagai capres Republik. Dia menegaskan bahwa rakyat AS membutuhkan lapangan pekerjaan. Tepatnya, sejumlah besar lapangan pekerjaan untuk mengikis angka pengangguran.
Baca Juga:
WASHINGTON - Konvensi Nasional Partai Republik berakhir Kamis malam waktu setempat (30/8) atau kemarin pagi WIB (31/8). Mitt Romney dan Paul Ryan
BERITA TERKAIT
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X