Romney Kalah Tiga Kali Beruntun
Kamis, 09 Februari 2012 – 12:32 WIB
WASHINGTON - Persaingan untuk memperebutkan tiket calon presiden (capres) dari Partai Republik belum berakhir. Kemenangan Mitt Romney, 64, dalam pemilihan terdahulu di beberapa kaukus dan primary ternyata tidak berlanjut. Setelah mantan Ketua DPR AS Newt Gingrich sempat "mencuri" kemenangan di primary South Carolina pada 21 Januari lalu, giliran mantan Senator Pennsylvania Rick Santorum, 54, yang membikin kejutan. "Wow! Konservatisme masih ada dan bertahan dengan baik di Missouri dan Minnesota," tutur Santorum sesaat setelah diumumkan sebagai pemenang dalam kaukus di dua negara bagian itu. Di Minnesota, dia meraup 45 persen dukungan. Ron Paul menyusul dengan 27 persen suara dan Romney meraih 17 persen suara. Sedangkan Newt Gingrich berada di posisi ke-4 dengan 11 persen suara.
Dalam rangkaian pemilihan kandidat capres Republik di Minnesota, Colorado, dan Missouri yang berlangsung pada Selasa lalu (7/2) waktu AS, Santorum meraih kemenangan secara telak. Politikus muda Partai Republik itu berhasil mengalahkan Romney yang menjadi unggulan.
Baca Juga:
Sebelumnya, Santorum unggul dari mantan gubernur Massachusetts itu dalam Kaukus Iowa bulan lalu. Tetapi, kali ini dia tiga kali secara beruntun mengalahkan Romney di Kaukus Minnesota dan Colorado serta primary Missouri. Dengan empat kemenangan gemilang, dia kini memuncaki bursa kandidat capres Republik.
Baca Juga:
WASHINGTON - Persaingan untuk memperebutkan tiket calon presiden (capres) dari Partai Republik belum berakhir. Kemenangan Mitt Romney, 64, dalam
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia