Romo Getsemani

Oleh Dahlan Iskan

Romo Getsemani
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Baskom itu diganti dengan baskom yang baru. Dengan air yang baru. Satu peserta lagi diminta duduk di kursi. Merendam kaki di baskom.

Kaki itu dicuci oleh Romo Halim. Sampai bersih. Sampai semua peserta mendapat giliran. Yang suami-istri kaki mereka dimasukkan bersama ke baskom yang sama.

Memang ada yang datang ke retreat tanpa istri. Atau tanpa suami. Anda sudah bisa menebak: lagi bertengkar. Sering hari kedua pasangan mereka sudah menyusul.

Siapa saja -tanpa melihat suku dan agama- bisa menjadi anggota Tulang Rusuk. Syaratnya hanya satu: sudah kawin selama paling tidak lima tahun.

"Kalau belum lima tahun biasanya belum bertengkar," ujar Teguh Kinarto sambil tertawa.

Saya sebenarnya juga ingin ikut ke Batu, tetapi ada seruan tidak boleh ada yang datang - -karena Covid.

"Kemungkinan besar bukan di Batu abu beliau disemayamkan. Mungkin di Poh Sarang," ujar Johanes Tjandra.

Poh Sarang, di lereng Gunung Wilis, Kediri memang menjadi salah satu Katolik Center di Jatim. Kebetulan sudah banyak juga Romo yang abunya disimpan di sana.

Hari ini abu jenazah Romo Jusuf Halim diberangkatkan ke Kota Batu. Setelah disemayamkan satu malam di Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News