Romo Syafii Heran Pansus RUU Terorisme Dituduh Lamban
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Terorisme Muhammad Syafii heran ada yang menuduh pihaknya lamban menuntaskan aturan tersebut.
Menurut Syafii, pembahasan RUU Terorisme masih berlanjut. Sudah lebih 60 persen dari 112 daftar inventarisasi masalah yang selesai dibahas. Karenanya, politikus Partai Gerindra itu heran ada yang berkomentar menuduh pihaknya melambatkan pembahasan yang sudah bertahun-tahun.
Padahal, kata Syafii, paripurna pembentukan pansus itu baru Februari 2016 lalu. Penetapan pimpinannya dilakukan April 2016. "Kami mulai bekerja bulan Mei (2016)," kata Syafii di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).
Dia menjelaskan, hari kerja pansus itu hanya Rabu dan Kamis. Selain itu, pada Rabu dan Kamis itu juga sering dipotong beberapa kali karena bertepatan dengan masa reses dan paripurna.
Lebih lanjut, Syafii menjelaskan pemerintah lebih dari 15 kali meminta waktu untuk berkoordinasi.
"Pemerintah bukan mau melambatkan tapi mereka mendapatkan formula baru dalam pembahasan sehingga membutuhkan waktu untuk berkoordinasi internal," katanya.
Hal itu, lanjut dia, supaya hasil pembahasan undang-undang itu tidak lagi bersifat respons terhadap peristiwa yang terjadi. “Seperti yang berapa hari ini diributkan gara-gara bom Kampung Melayu harus cepat selesai panik begitu," katanya. Padahal, UU yang lama yakni 15 tahun 2003 masih berlaku.(boy/jpnn)
Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Terorisme Muhammad Syafii heran ada yang menuduh pihaknya lamban menuntaskan aturan tersebut.
Redaktur & Reporter : Boy
- Waketum Garuda Soroti Kasus Perempuan Bercadar yang Todongkan Pistol di Istana, Tegas!
- Ustaz Tengku Zul & Anak Buah Prabowo Komentari Penutupan Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek
- 5 Berita Terpopuler: Apa yang Ada di Benak Jokowi? Nafsu TNI, Said Didu Lagi
- Romo Syafii Dorong Prabowo Tolak Tawaran Jokowi agar Gerindra Tetap Oposisi
- Eksekusi Buni Yani Isyaratkan Kejatuhan Petahana Makin Dekat
- Kader PAN Sumsel Dukung Jokowi, Syafi'i Bilang Begini