Romo Syafii: Prabowo Utamakan Persaudaraan, Tawarkan Rekonsiliasi Setelah Pilpres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Partai Gerindra Romo H. R. Muhamad Syafii mengatakan pada Pilpres 2019, Prabowo memilih bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi karena menyadari rekonsiliasi sangat penting dalam membangun bangsa.
Oleh karena itu, Romo Syafii sapaan akrabnya, menawarkan rekonsiliasi pasca-Pilpres 2024.
Menurut dia, salah satu cita-cita luhur dalam demokrasi adalah fraternity (persaudaraan) yang sering terkubur oleh hingar bingar politik.
“Setiap orang bisa saja berbeda menanggapi hasil Pilpres, itu adalah hak politiknya, tetapi persaudaraan dalam politik harus diutamakan. Rekonsiliasi merupakan implementasi dari nilai dasar persaudaraan tersebut,” kata Romo Syafii saat berbicara dalam diskusi “Dinamika Keagamaan Pasca Pilpres 2024” di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (27/3).
Dalam sejarah, menurut Romo Syafii, banyak sekali peristiwa politik yang dapat dijadikan referensi rekonsiliasi.
Dinamika politik Islam pasca-wafatnya Rasulullah Muhammad SAW menunjukkan terjadi perbedaan pendapat terjadi antar sahabat yang terbelah menjadi dua kelompok. Ada kelompok yang menerima Abu Bakar sebagai khalifah dan ada pula kelompok yang menolak.
“Demikian pula dalam dinamika politik Pilpres di Amerika misalnya,” ujar Romo Syafii.
Menurut Romo Syafii, dua kali Pilpres sebelumnya terjadi polarisasi politik pasca-Pilpres diwarnai dengan politik identitas yang sangat keras, terutama pada Pilpres tahun 2014.
Romo Syafii mengatakan Prabowo Subianto sebagai Capres pemenang hasil penetapan KPU dalam Pilpres 2024 memilih jalan rekonsiliasi.
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri Perdana, Ini Agendanya
- PKN Akan Mengawal Program Prabowo yang Prorakyat
- Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji
- Bakal ke Luar Negeri, Prabowo Minta Para Menteri Tetap Laporan Lewat Video Call