Ronaldo jadi Penendang Ke-5 Bukan Karena Trauma

Ronaldo jadi Penendang Ke-5 Bukan Karena Trauma
Striker Portugal, Ronaldo. Foto: Getty Images
DONETSK - Teka-teki masih menyelimuti keputusan Portugal yang menempatkan Cristiano Ronaldo sebagai eksekutor kelima dalam adu penalti melawan Spanyol.  Mesin gol Portugal tersebut ditempatkan di belakang Joao Moutinho, Luis Nani, Pepe, dan Bruno Alves. Keputusan itu pun disesalkan sejumlah kalangan. Sebab, kalau saja Ronaldo menjadi penendang pertama dan sukses, itu akan meningkatkan kepercayaan diri rekan-rekannya. 

 

"Ronaldo seharusnya yang pertama atau kedua. Dia bisa menjadi penyemangat rekan-rekannya," cetus Alan Shearer, mantan bomber timnas Inggris, kepada The Sun. "Yang terbaik seharusnya menjadi yang pertama," sambungnya.

 

Mantan petenis Australia Pat Cash juga heran dengan keputusan Portugal yang tak menempatkan Ronaldo sebagai algojo awal. Lewat akun Twitter-nya, Cash menganggap Ronaldo adalah salah seorang eksekutor andal. 

 

"Adakah yang bisa menjawab pertanyaanku, kenapa penendang penalti terbaik Portugal menjadi penendang terakhir? Bukankah yang terbaik seharusnya yang pertama menendang? Sedangkan seorang pemain belakang malah mendapat giliran lebih dulu daripada dia," papar Cash.

 

DONETSK - Teka-teki masih menyelimuti keputusan Portugal yang menempatkan Cristiano Ronaldo sebagai eksekutor kelima dalam adu penalti melawan Spanyol. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News