Ronda Sudah Gencar, Teror Bakar Mobil dan Motor Masih Terjadi
”Manakala masyarakat menemukan orang mencurigakan bisa segera mengamankan dan melapor ke petugas,” terang Condro.
Pukul 01.30, Jawa Pos bergeser ke Mapolsek Ngaliyan untuk mengikuti operasi senyap blusukan ke kampung-kampung. Sekitar 50 personel diterjunkan ke 10 kelurahan yang ada di Kecamatan Ngaliyan. Berdasar data analisa dan evaluasi Polrestabes Semarang, Ngaliyan menjadi daerah paling rawan aksi teror.dengan jumlah lima kejadian.
BACA JUGA: Analisis Polisi kasus Teror Bakar Mobil dan Sepeda Motor
Kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk. Namun, fasilitas penerangan di beberapa kelurahan masih terbilang kurang. Yakni, Kelurahan Beringin dan Tambak Aji. Tak ayal, jika malam hari kawasan tersebut sepi. Potensi untuk terjadinya tindak kriminilitas pun tinggi.
Bersama Kapolsek Ngaliyan AKP Samsu Wirman, tim menyisir kawasan Candi Raya, Srikaton, hingga Purwoyoso. Perkampungan tersebut berpotensi menjadi sasaran aksi teror selanjutnya.
Sebab, banyak akses untuk menuju tiga kawasan tersebut. Bisa melalui Jalan Prof. Hamka, Jalan Kawasan Industri Candi, dan Jalan Gatot Subroto.
Beberapa RT juga tidak memiliki portal dan siskamling tidak berjalan dengan baik. Padahal, situasi saat itu terbilang sangat sunyi. Bahkan, ada beberapa yang tidak memiliki pintu pagar.
”Saya sudah beberapa kali rapat dan berkoordinasi dengan Pak Lurah, RW, dan RT. Jika memang tidak bisa ronda, tolong dibuat portal agar satu jalur saja untuk masuk ke perkampungan,” ucap Samsu.
Mengantisipasi terulangnya teror bakar mobil dan sepeda motor, polisi menggencarkan patroli dan operasi senyap.
- Teror Bakar Mobil Terjadi di Kota Samarinda, Ditemukan Bekas Korek Api
- Adakah Kaitan Teror Bakar Mobil dengan Fake Bomb di Cilacap?
- Kesimpulan Sementara Polri soal Teror Bakar Mobil di Jateng
- Kasus Grobogan Belum Pasti Terkait Teror Bakar Mobil di Semarang
- Teror Bakar Mobil, Begini Analisis Kriminolog UI
- Keterangan Saksi Mata Kasus Teror Bakar Mobil di Grobogan, Sampai Kapan?