Roni Faisal Polisi Penyelamat Anak Pelaku Bom Bunuh Diri

Serangan terhadap Kantor Polisi Surabaya terjadi sehari setelah serangan lain yang melibatkan anak-anak di kota tersebut.
Enam anggota keluarga yang sama telah meledakkan diri mereka sendiri dalam tiga serangan terpisah terhadap tiga gereja di kota itu, selama kebaktian Minggu.
Dalam salah satu serangan, dua saudara perempuan, berusia delapan dan 12 tahun, diikat dengan bahan peledak dan dipimpin oleh ibu mereka ke pintu masuk ke sebuah gereja, sebelum bom diledakkan.
Pada Minggu (13/5/20180 malam, empat anggota keluarga lain juga terbunuh, termasuk dua anak, ketika sebuah bom yang sedang dirakit ayah mereka di dalam rusunawa mereka meledak.
Kota Surabaya, Jawa Timur tetap waspada, dengan melakukan patrol di jalan-jalan dan petugas bersenjata ikut berpatroli di gereja-gereja.
Di Kantor Pusat Polisi, siapa pun yang mendekati pintu masuk akan dihentikan dan ditelusuri, terutama mereka yang membawa anak.
ABC menyaksikan salah seorang ayah dipaksa melepaskan jaket yang dikenakan putranya, untuk memastikan dia bukan seorang pembom, sebelum mereka bisa mendekat.

- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya