Ronny & Fadhil Dituntut Mati, Perkaranya Terkait Narkoba yang Menjerat Irjen Teddy

jpnn.com, PADANG - Dua terdakwa pengedar narkoba, Ronny Eka Saputra dan Muhammad Fadhil dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang di Pengadilan Negeri Lubuk Basung, Agam.
Ronny dan Fadhil merupakan terdakwa perkara peredaran gelap narkoba jenis sabu-sabu seberat 41,8 kilogram yang diungkap oleh Polresta Bukittinggi.
"Dua terdakwa dalam perkara ini dituntut dengan hukuman pidana mati," kata Asisten Intelijen Kejati Sumbar Mustaqpirin kepada wartawan, di Padang, Selasa (22/11).
Keduanya dituntut mati oleh JPU Kejaksaan Negeri Agam dengan pidana melanggar Pasal 114 Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (1) UU Narkotika.
Sementara itu, tiga terdakwa lainnya, yakni Arif Budiman, Noviadi, dan Romi Putra Riski Ananda dituntut oleh JPU dengan hukuman pidana penjara seumur hidup.
Ketiganya sama-sama juga dituntut jaksa dengan Pasal 114 Ayat (2) Jo 132 Ayat (1) UU Narkotika.
Lalu, satu terdakwa lain, Arif Rahman dituntut dengan hukuman penjara selama 20 tahun, pidana denda Rp 1,5 miliar subsider enam bulan penjara.
Terakhir terdakwa Irwan Saleh dituntut JPU dengan hukuman 15 tahun penjara, ditambah pidana denda Rp 1,5 miliar subsider enam bulan.
Dua terdakwa perkara narkoba 41 kg, Ronny dan Fadhil dituntut hukuman mati. Kasus ini pula yang menjerat Irjen Teddy Minahasa.
- Irjen Herrimen Pastikan Pecat Anggotanya yang Terlibat Narkoba
- Buktikan Komitmen, Irjen Herry Pecat Bripda Yogi yang Terlibat Narkoba
- Bawa 1,52 Kilogram Ganja, CER dan LP Ditangkap Polisi
- Oknum Polisi Jadi Bandar Narkoba, Bripka Khairul Yanto DPO
- 429 Polisi di Riau Terlibat Narkoba, 29 Sudah Dipecat, Irjen Herry: Saya Akan Bersih-bersih
- Irjen Herry Berkomitmen Bersihkan Jajaran Polda Riau yang Terlibat Penyalahgunaan Narkoba