Rontok Dihajar Corona, Republik Islam Iran Memohon Amerika Cabut Sanksi
jpnn.com, TEHRAN - Ketua Parlemen Iran Ali Larijani meminta bantuan masyarakat internasional untuk membujuk Amerika Serikat agar mau mencabut sanksinya terhadap republik Islam tersebut.
Seruan itu disampaikannya dalam surat kepada Persatuan Antarparlemen, Organisasi Kerja Sama Islam, Majelis Parlemen Asia, serta para ketua parlemen negara-negara Islam.
Larijani mengatakan, Iran saat ini tengah dilanda wabah virus corona yang telah menewaskan hampir 300 orang. Sanksi Amerika sangat menyulitkan upaya Iran dalam menghentikan wabah tersebut.
Pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump secara sepihak keluar dari perjanjian internasional terkait program nuklir Iran pada Mei 2018, dan menerapkan kembali semua sanksi terhadap Iran. Salah satu sanksi tersebut adalah larangan impor produk medis.
Lebih lanjut Larijani menyebut sanksi Amerika jelas-jelas merupakan tindakan tidak manusiawi. Karena itu, dia mengimbau komunitas internasional untuk bersikap guna mendesak penghapusan segera sanksi tersebut.
Hingga Selasa, sebanyak 291 orang meninggal akibat infeksi virus corona di Iran. Total 8.042 orang telah terinfeksi sejak virus itu merebak pada 19 Februari. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Ketua Parlemen Iran Ali Larijani meminta bantuan masyarakat internasional untuk membujuk Amerika Serikat agar mau mencabut sanksinya terhadap republik Islam tersebut.
Redaktur & Reporter : Adil
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Mendadak Melempem, Iran Sebut Membalas Kematian Ismail Haniyeh Bukan Prioritas
- Pentolan Hamas Tewas di Teheran, Republik Islam Iran Janjikan Pembalasan
- Presiden Palestina Kutuk Pembunuhan Pentolan Hamas di Ibu Kota Iran
- Gagal Lindungi Ismail Haniyeh, Iran Berjanji Selidiki Pembunuhannya