Rontoknya Politik Pencitraan

Rontoknya Politik Pencitraan
Rontoknya Politik Pencitraan
Ditegaskannya, tidak ada perpecahan karena pemilihan ketua umum. "Tidak ada hard feeling. Pak Andi dan Pak Marzuki adalah kader terbaik. Kami bertiga akan tetap memajukan Partai Demokrat,” tandas Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR itu.

Andi pun mengaku legowo dengan kekalahan yang dialaminya. "Saya ikhlas menerima kekalahan dan saya siap mendukung siapapun yang terpilih secara demokrasi untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata mantan juru bicara Kepresidenan yang kini menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga itu.

Alumni Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pun memang harus menerima kenyataan itu. Padahal, kubu AM adalah kubu yang paling penuh gegap gempita dan paling wah. Baliho bergambar Andi ditebar di titik-titik strategis. Belum lagi iklan yang disebar di media.

Seperti diketahui, sejak awal kompetisi perebutan kursi PD1 nama AM memang lebih menonjol ketimbang dua kandidat lainnya. Pria asal Makassar ini banyak memasang baliho dan iklan, jauh hari sebelum Kongres. Bahkan, khusus di Kota Bandung sendiri, baliho AM tidak tertandingi oleh dua kandidat lain, AU dan Marzuki Alie. Begitu pun, di sekitar lokasi Kongres, gambar pria berkumis itu begitu dominan. Namun faktanya,  AM yang juga mengklaim mengantongi restu SBY itu justru mendapatkan suara terbawah. Dia sudah keok di putaran pertama.

ANAS Urbaningrum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Hadi Utomo. Mantan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News