ROPP Balongan Harus Selesai
Jika Tidak, Pertamina Makin Dirugikan
Senin, 20 Februari 2012 – 08:29 WIB
JAKARTA – PT Rekayasa Industri (Rekind) beserta mitranya mesti segera menuntaskan proyek proyek pemanfaatan gas buang atau RCC Off Gas Conversion to Propylene Project (ROPP) di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Pasalnya, jika proyek itu tidak segera dituntaskan, kerugian yang akan dialami PT Pertamina semakin besar. “Selain kesalahan teknis, mesti juga dilakukan pengawasan ketika akan dilakukan start up nantinya. Jangan sampai begitu proyek beroperasi ternyata di tengah jalan ada masalah. Kemudian, juga mesti dilakukan audit apakah berbagai peralatan yang digunakan Rekind untuk membangun proyek itu telah sesuai standar atau tidak,” ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto mengatakan, berdasarkan jadwal yang disepakati antara Pertamina dengan Rekind, semestinya proyek ROPP Balongan bisa melakukan produksi pertama pada 25 Januari 2012. “Namun, hingga kini proyek itu tak kunjung bisa beroperasi. Kalau terus terjadi kemunduran seperti ini, kerugian yang dialami Pertamina semakin besar. Bila Pertamina rugi, negara juga yang ikut rugi, karena perusahaan itu kan BUMN,” katanya di Jakarta.
Baca Juga:
Menurut Dito, audit yang ditelah dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan adanya sejumlah kesalahan teknis yang dilakukan Rekind beserta mitranya. Hal itu mesti menjadi perhatian serius Pertamina untuk mengawasi secara ketat pekerjaan proyek yang dilakukan Rekind.
Baca Juga:
JAKARTA – PT Rekayasa Industri (Rekind) beserta mitranya mesti segera menuntaskan proyek proyek pemanfaatan gas buang atau RCC Off Gas
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong