Rosita, TKI Perempuan yang Berjuang Sendiri untuk Lolos dari Hukuman Pancung

Rosita, TKI Perempuan yang Berjuang Sendiri untuk Lolos dari Hukuman Pancung
Rosita saat diwawancarai di LSM Perempuan, Pejaten, Jakarta Selatan. Foto; Dhimas Ginanjar / JAWA POS

Saat ditanya penyebab luka bakar di tangannya, Rosita terdiam. Setelah menghela napas panjang, dia menceritakan bahwa luka bakar itu adalah "kenang-kenangan" ketika dia dijebloskan ke penjara Central Jail Fujairah, Uni Emirat Arab. Saat itu Rosita dituduh membunuh kolega sesama TKI Lilis Suryani. "Luka bakar di tangan ini terjadi karena saat di penjara itu saya bekerja untuk mafia narkoba asal Rusia," katanya.

Dia lantas menceritakan asal muasal kasusnya. Kisah Rosita bermula pada 15 Oktober 2009 atau empat bulan setelah dia mendarat di Fujairah, Uni Emirat Arab, untuk bekerja sebagai pembantu. Malam itu dia merasa letih yang luar biasa setelah mengurus sepuluh anak majikannya, Yaser Hassan Mohamed Saif.

 

Rasa lelah itu yang membuat dia tidur terlebih dahulu, meninggalkan Lilis Suryani yang masih terjaga. Lilis adalah teman Rosita sesama pembantu di rumah itu.

Ketika sedang enak-enaknya tidur, tiba-tiba Rosita terbangun setelah mendengar teriakan Lilis. Saat membuka mata, Rosita melihat sosok pria tinggi sedang melonggarkan bola lampu hingga padam.

Jika Ruyati adalah TKI perempuan di Arab Saudi yang tewas setelah dihukum pancung, kisah yang dialami Rosita Siti Saadah ini berbeda. Sama-sama dituduh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News