Rossa Kagum dengan Karya Desainer Indonesia

jpnn.com - SETIAP kali beraksi di atas panggung, penyanyi Rossa selalu menyuguhkan penampilan yang berbeda baik dari sisi koreografi maupun busananya. Dan rupanya, untuk menyuguhkan penampilan yang maksimal, perempuan kelahiran Sumedang, 9 Oktober 1978 itu memiliki bujet khusus.

"Harus kan penyanyi dilihat saat tampil di atas panggung," ucap Rossa seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Jumat (23/5).

Janda satu anak itu mamang tak mau tampil dengan penampilan apa adanya di atas panggung. Sebisa mungkin mantan istri dari Yoyo, anggota band Padi itu memiliki banyak referensi, sehingga saat tampil ibu dari  Rizky Langit Ramadhan ini tidak terlihat monoton.

Bahkan setiap pergantian lagu, dia berusaha untuk mengganti gaunnya. Dan itu disesuaikan dengan tema lagu yang dilantunkan. "(Penampilan, Red) itu tanggung jawab seorang performer, tapi kita harus bisa terlibat, kalau nggak cocok masa kita mau," tegas pelantun ‘Hijrah Cinta’ ini.

Meski tidak menyebutkan nilainya, pelantun tembang ‘Tegar’ tersebut tidak selalu mempercayakan kepada desainer luar. Sebaliknya, perempuan yang memiliki nama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani itu terkadang menggunakan desainer lokal.  
Menurutnya, karya desainer lokal tidak kalah jauh dengan desainer luar. "Aku suka banget pakai hasil karya desainer-desainer Indonesia, banyak yang bagus-bagus," papar penyanyi yang sempat mencoba kemampuannya di dunai akting dengan terlibat dalam sinetron ‘Dua Sisi Mata Uang’.

Salah satu desainer kepercayaanya adalah Ivan Gunawan. Bahkan ada beberapa karya dia yang digunakan salah satunya saat pembuatan video klip terbarunya. Dalam pembuatan video klip tersebut, Rossa menggunakan gaun senilai Rp 200 juta.  "Ivan Gunawan, Didit itu bagus-bagus, desain mereka sudah ada yang sampai ke luar negeri,"papar Penyanyi Pop Solo Wanita Terbaik AMI Awards 2001 lewat hits ‘Hati Yang Terpilih’ itu.

Dengan mencinta produk lokal, pastinya secara tidak langsung, Rossa ingin mendukung karya-karya anak negeri. Sehingga, mereka bisa terus berkarir dan menghasilkan karya yang lebih baik. "Kita memang harus support satu sama lain. Kalau bukan kita siapa lagi? Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," paparnya. (ash)