Rotan Kayu Alami Kini Lebih Disukai
Sabtu, 23 Maret 2013 – 03:48 WIB
Tapi, untuk merebut kembali pasar yang ada perlu diimbangi dengan optimalisasi di sektor hilir berupa industri penunjang. Dijelaskan, keberadaan industri penunjang dapat diserahkan pada investor. Menurutnya, industri penunjang cukup penting, apalagi selama ini banyak kebutuhan dari industri mebel yang terpaksa diimpor. "Misalnya, bahan baku setengah jadi seperti kulit, poles, semi poles, webbing dan fitrit (kulit yang sudah diolah, Red)," urainya.
Tak kalah penting, ketersediaan bahan baku tetap menjadi prioritas. Selama ini Jatim"yang butuh 20 ribu ton rotan"bergantung pada pasokan bahan baku dari sentra penghasil rotan seperti Sulawesi.
"Upaya untuk memenuhi kebutuhan rotan adalah dengan kerja sama pemerintah daerah dengan sentra penghasil bahan baku rotan. Tapi, sebelum itu, harus dilakukan pemetaan terhadap kebutuhan riil bahan baku rotan, sehingga ke depan bisa terpenuhi semua," ucapnya.
Nur menuturkan, di Jatim ada 12 industri rotan berskala besar. Yang menengah dan kecil berjumlah ratusan. Industri tersebut tersebar di Gresik, Pasuruan, Malang, Surabaya dan Mojokerto. (res/dos)
SURABAYA- Permintaan pasar terhadap produk mebel dari rotan dan kayu alami mulai meningkat. Sebelumnya, produk tersebut harus bersaing ketat dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- QRIS Bantu Transaksi Lebih Aman, Ekosistem Perlu Diperkuat
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan