Roy: Pemerintah Harus Bahas Sengketa Perbatasan di KTT ASEAN
Sabtu, 07 Mei 2011 – 15:11 WIB
JAKARTA - Sehubungan dengan digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18 di Indonesia, pemerintah diminta tidak hanya (fokus) membahas bidang perekonomian saja, tetapi juga membicarakan masalah sengketa perbatasan wilayah antar negara. Di mana masalah-masalah itu disebutkan masih kerap terjadi di internal negara-negara anggota ASEAN, termasuk misalnya masalah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Antara nelayan Indonesia dengan Malaysia (misalnya), sering terjadi masalah. Hal-hal ini perlu diselesaikan di antara negara-negara ASEAN itu sendiri. Ini PR untuk pemerintah. Tidak hanya sekadar deklarasi, tetapi (harus) ada kesepakatan-kesepakatan," ujar anggota Komisi I DPR RI, Roy Suryo, dalam diskusi bertajuk "Manfaat dan Mudharat KTT ASEAN", di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/5).
Masalahnya menurut Roy pula, dari data yang ada, persoalan perbatasan di wilayah ini cukup banyak, namun baru sedikit yang terselesaikan. "Saya terus terang, faktanya juga, yang sudah clear itu masih bisa terhitung jari. Di wilayah (Indonesia bagian) Timur (misalnya), masih banyak wilayah-wilayah perbatasan yang belum terselesaikan," ujarnya.
Selain itu, menurut Roy, dalam hal ini sebenarnya Indonesia mempunyai posisi yang baik untuk mengarahkan KTT ASEAN. "Indonesia harus memanfaatkan posisi (sebagai) Ketua ASEAN. Ini kesempatan baik. Posisinya, sekarang atau tidak sama sekali," tandasnya.
JAKARTA - Sehubungan dengan digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18 di Indonesia, pemerintah diminta tidak hanya (fokus) membahas
BERITA TERKAIT
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Menaker Yassierli Pastikan Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan di Libur Nataru 2024
- Romo Hariyanto Pimpin Misa untuk Mengenang 40 Hari Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 3 Januari 2025