Royalti Freeport Harus Ditingkatkan
Senin, 03 September 2012 – 19:09 WIB
JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Yorris Raweyai, menegaskan, negeri ini hanya menerima royalti satu persen dari pendapatan PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua. Yorris menegaskan, harusnya Indonesia bisa menerima lebih dari satu persen. Namun sayang ia tidak bisa menyebutkan berapa angka ideal royalti yang harus diterima Indonesia.
"BUMN saja bayar lima persen," kata Yorris, kepada wartawan, Senin (3/9), di gedung parlemen, Jakarta.
Baca Juga:
Dijelaskan Yorris, Freeport mengelola pertambangan terbesar di dunia yang ada di negeri ini. Untuk tembaga, kata dia, Freeport yang ketiga terbesdar di dunia. Biaya produksi freeport juga termurah di seluruh dunia. Nilai investasinya murah, tingkat upah rendah dan produksinya besar. Tapi, sayangnya hanya memberikan royalti satu persen saja. "Ini perlu direnegosiasi," tegas politisi Partai Golkar itu.
Dia menegaskan, untuk itu harus ada keberanian dan kemampuan argumentasi yang kuat dari pemerintah. "Tergantung pemerintah punya kemauan," kata Yorris. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Yorris Raweyai, menegaskan, negeri ini hanya menerima royalti satu persen dari pendapatan PT Freeport Indonesia yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Video Aplikasi Curhat Banjir Olok-olokan Warganet, Ridwan Kamil: Jangan Sepelekan Stres
- Komisi II DPR Apresiasi Kesiapan Pilkada Kaltim, Rifqinizamy: Tetap Harus Waspada
- Hadir di Kampanye Hairan-Amin, Kaesang Mengaku Utusan Jokowi
- Potensi Kades Langgar Netralitas pada Pilkada Harus Terus Ditekan
- Dewan Etik Persepi Bermain Ganda, Disebut Ada Tendensi Rebutan Main Kavling
- MPR Minta Masukan Mahasiswa Unilam untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik