Roys Yasbana, Kreator Aplikasi Musik Indie di Android
Gantung Gitar, Perjuangkan Musik Indie di Google Play
jpnn.com - Kegagalan kerap membuahkan keberhasilan meski di jalur yang semula tidak diduga. Ungkapan itu setidaknya berlaku bagi Roys Yasbana. Gagal menjadikan bandnya sebagai band papan atas, dia banting setir menjadi programmer. Dia menciptakan aplikasi yang kini laris di android, Wolvcast.
Laporan Farid S. Maulana, Surabaya
BURUKNYA iklim musik di Indonesia membuat banyak musisi kelimpungan. Band-penyanyi kelas A saja sulit untuk bertahan, apalagi band-band indie. Salah satunya yang akhirnya menyerah adalah Roys Yasbana dengan band Shinkansen-nya. Sempat mencicipi manisnya major label Jakarta, pada 2009 band itu kembali jatuh.
Akhirnya, band tersebut pulang kampung ke Surabaya dan bergerak secara indie (minor label). Tetapi, siapa pun tahu bahwa jarang ada musisi indie yang bisa menjadi besar. Meski bandnya sulit masuk papan atas belantika musik Indonesia, Roys Yasbana melenting lebih tinggi.
Baginya, musik indie Indonesia sangat keren. Hanya kurang ada promosi. Maka, dia pun banting setir mempelajari programming untuk mempromosikan musik indie Indonesia.
Dia yakin masalahnya hanya karena band indie kurang tahu cara berpromosi sehingga musiknya jarang didengar masyarakat. Padahal, dalam industri musik, wajib hukumnya musik diputar sesering-seringnya dan sebanyak-banyaknya supaya diterima masyarakat.
Dari pemikiran itulah, kemudian Wolvcast tercipta. Aplikasi yang kini hanya ditujukan pada sistem operasi smartphone berbasis android itu pada dasarnya sebuah persilangan antara media sosial dan forum musik.
’’Kami ingin memopulerkan musik indie Indonesia dengan Wolvcast,’’ tegasnya. ’’Musik indie Indonesia itu keren, variatif, dan hebat-hebat,’’ kata pria yang lahir pada 24 Mei 33 tahun silam tersebut.
Kegagalan kerap membuahkan keberhasilan meski di jalur yang semula tidak diduga. Ungkapan itu setidaknya berlaku bagi Roys Yasbana. Gagal menjadikan
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis