Rp 2,1 Triliun untuk Sarpras SMA
Atasi 700 Ribu Lulusan SMP yang Berpotensi Tidak Tertampung
Minggu, 07 Juli 2013 – 07:45 WIB
Menurut Hamid, dengan anggaran jumbo itu bisa dipakai untuk membangun sekitar 80 unit SMA baru dan 130 unit SMK baru. Selain itu, anggaran Rp 2,1 triliun tadi juga dipakai untuk membangun ruang kelas baru sebanyak 2.100 unit untuk SMA dan 2.700 unit untuk SMK.
’’Pembangunan sudah mulai berjalan. Beberapa waktu lalu sudah didirikan 40 unit sekolah baru (SMA dan SMK, red),’’ terang dia. Pembangunan unit sekolah baru maupun ruang kelas baru ini dikebut bebarengan dengan dimulainya program pendidikan menengah universal (PMU). Dengan adanya PMU ini, program wajib belajar naik menjadi 12 tahun. Yakni siswa lulusan SMP harus melanjurkan ke jenjang SMA semuanya.
Dengan program ini, Kemendikbud berupaya mendongkrak APK pendidikan menengah (dikmen) dari saat ini sebesar 78,7 persen menjadi 97 persen pada 2020 nanti. Jika tidak dikebut melalui program PMU, peningkatan APK menjadi 97 persen itu baru terwujud pada 2040 nanti. Posisi saat ini ada sekitar 4 juta anak usia SMA tidak bersekolah.
Hamid mengatakan pembangunan ruang kelas baru maupun unit sekolah baru ini tidak bisa diandalkan untuk jangka pendek. ’’Seperti diketahui, untuk urusan kontruksi bangunan kan butuh waktu. Sedangkan lulusan SMP sebentar lagi harus ditampung di SMA,’’ katanya.
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja ekstra jelang dimulainya tahun ajaran 2013-2014 sekitar dua pekan lagi.
BERITA TERKAIT
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu