Rp 72 Miliar Untuk Influencer, Cara Indonesia Merespon Virus Corona
Apakah Indonesia lambat dalam merespon?
Photo: Mereka yang dikarantina di Natuna menjalani pemeriksaan dua kali sehari. (supplied)
Di tengah persiapan negara-negara lain menghadapi peringatan WHO tentang kemungkinan pandemi Virus Corona, Pemerintahan Jokowi jelas sekali lebih memberi perhatian pada aspek dampak ekonomi dari penyebaran virus ini.
Padahal, sebagai perbandingan, di Australia sejak hari Kamis (27/2/2020) Pemerintahan PM Scott Morrison telah mengaktifkan status "Emergency Respons" terhadap penyebaran Virus Corona.
Selain memperpanjang larangan perjalanan ke Australia bagi siapa saja yang pernah ke China daratan dalam 14 hari terakhir, Australia kini telah memasuki tahap emergensi.
Sejak awal, Indonesia memberikan respon yang lambat menangani virus corona, misalnya lambat dalam memberlakukan larangan terbang dari China.
Termasuk penerbangan langsung dari Wuhan ke Bali, padahal saat itu virus diketahui telah menyebar.
Warga yang memiliki resiko tinggi tertular virus corona, seperti yang dipulangkan dari Wuhan juga dinyatakan "negatif", padahal banyak di antara mereka yang mengaku belum pernah dites.
Para pakar di berbagai negara pun mempertanyakan prosedur screening dan karantina di bandara-bandara Indonesia.
WHO telah memperingatkan agar jangan sampai ada negara yang membuat kesalahan fatal dengan menganggap negaranya akan terhindar dari penyebaran virus corona. Lantas apa persiapan Indonesia
- 3 Berita Artis Terheboh: Pernikahan Nissa Sabyan Bikin Heboh, 85 Influencer Disikat Polisi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- 85 Influencer Ditindak Polisi Terkait Kasus Promosi Judi Online
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati