Rp485 Miliar Lagi untuk Jalan ke Kualanamu
Diusulkan Bandara Perintis di Dairi
Rabu, 26 September 2012 – 08:52 WIB
Keenam bandara itu adalah bandara Aek Godang di Padang Sidempuan, bandara Sibisa di Parapat, bandara Pulau-pulau Batu di Nias Selatan. Selain itu, bandara Silangit di Tapanuli Utara, bandara DR. FL. Tobing di Tapanuli Tengah, dan bandara Binaka di Gunung Sitoli.
Skala prioritas pengembangan keenam bandara itu tercantum dalam rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) Kementrian Perhubungan 2005-2025. Para bupati/walikota di daerah terkait, beberapa waktu lalu pun mulai rajin melobi agar bandara di wilayahnya bisa segera mendapatkan alokasi di APBN di tahun-tahun berikutnya, agar pengembangan bandara bisa cepat dilakukan. Siapa cepat, dia yang dapat.
Antara lain yang sudah menggalang lobi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) adalah para bupati dan walikota di wilayah Nias. Mereka menginginkan agar Bandara Binaka di Gunung Sitoli segera dikembangkan, sebagaimana bandara Silangit.
Untuk anggaran tahun 2012 yang dikucurkan Departemen Perhubungan untuk sembilan bandara yang ada di wilayah Provinsi Sumut ternyata sangat kecil, yakni hanya Rp692.787.768.000. Itu pun, terbesar tersedot untuk proses lanjutan pembangunan bandara Kualanamu, yakni sebesar Rp603.166.259.000.
JAKARTA - Setelah pembangunan bandara baru Kualanamu hampir kelar, akses jalan ke bandara pengganti Polonia itu ditempatkan ke skala prioritas tertinggi.
BERITA TERKAIT
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item