Rp670 Juta Raib Karena Bujuk Rayu Calo PNS
Dia mengaku mengajak kerabat dan saudaranya menjadi CPNS ini bukan berniat untuk menipu. Tetapi karena simpati dan ingin membantu. Kalau dia berniat menipu tentu, di juga tidak akan tertipu Budi dan Popo. "Saya juga jadi barkan. Bahkan saya ketipunya lebih besar," ungkapnya.
Dengan adanya peristiwa yang menimpa dia ini, kata Sukandar, dia banyak ditagih para kerabat dan saudaranya yang meminta uang kembali. Terpaksa, dia mengeluarkan dana pribadi puluhan juta untuk mengganti uang. Walaupun yang harus mengembalikan itu adalah Budi dan Popo. "Uang kami juga belum kembali. Dan harapan jadi PNS pun tidak jadi. Termasuk anak saya tidak jadi PNS," ujarnya.
Sementara, kata dia, langkah yang sudah dilakukan Sukandar agar uang itu bisa kembali, dia sudah melapor ke kepolisian. Namun karena bukti-bukti belum cukup laporannya ditunda. Pihaknya pun terus mencari keberadaan Budi dan Popo yang kabur-kaburan.
"Katanya kalau Popo sudah ada di Tasik, namun sedang sakit. Kalau Budi tidak ada di rumahnya," tutur dia.
Popo, terang dia, sudah mengakui memakan uang senilai Rp 35 juta. Padahal uang yang disetorkan ke Popo darinya Rp 160 juta. Sementara 400 juta disetorkan ke Budi. "Dari gaji bulanan saya dan sertifikasi saya hanya dapat sekitar Rp 600 ribu. Sisanya untuk nyicil pengembalian uang," jelas dia.
Onah Nonah (37), nasabah Sukandar asal Kampung Gedugan Desa Cikunten Kecamatan Singaparna mengaku saat diberitahu ada jatah CPNS oleh Sukandar, dia pun tertarik untuk menjadi CPNS.
Onah membayar Rp 5 juta ke Sukandar dengan bukti kuitansi di atas materai. "Di kuitansi itu ditulis kalau lolos uang hangus kalau tidan lolos uang kembali," terang dia di rumahnya.
Selanjutnya, jelas dia, Sukandar pun meminta kembali dana tambahan sebesar Rp 5 juta. Namun karena tidak punya uang, dia pun tidak memenuhi persyaratannya. "Ya hingga sekarang saya tidak diangkat-angkat menjadi PNS," ujarnya yang bergelar D1 yang ingin menjadi PNS struktural di pemerintah ini.
TASIK – Dua terduga calo calon pegawai negeri sipil (CPNS) beraksi di Kabupaten Tasikmalaya. Popo dan Budi, dua orang yang mengaku bisa menjadikan
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan