RPA di Tangerang, Penampung Bayi Hasil Hubungan Gelap TKI

Gillian Berdarah Syria, Najla Bibit Bangladesh

RPA di Tangerang, Penampung Bayi Hasil Hubungan Gelap TKI
LUCU- Anak-anak TKI yang masih lucu-lucu yang ditampung di RPA Tangerang. Foto: Zulham Mubarak/Jawa Pos

Lembaga penitipan anak di rumah kontrakan itu memang tidak memungut biaya apa pun dari para TKI yang menitipkan bayinya. Semula shelter itu direncanakan memelihara bayi-bayi tersebut maksimal enam bulan.

Namun, dalam praktiknya, banyak orang tua bayi itu yang menandatangani surat penyerahan anaknya. Bukannya berencana mengambil kembali anaknya. Karena itu, RPA TKI, dengan seizin Depsos, membuka peluang bagi para dermawan yang ingin mengambil anak angkat anak-anak para TKI itu.

Sayang, hal itu kerap disalahgunakan orang lain. Tak sedikit orang berduit yang datang ke RPA dan ingin membeli bayi itu bagaikan membeli kambing saja. Salah satunya bayi Aurora yang kini telah diadopsi orang tua asuh.

Aurora ditelantarkan orang tuanya, TKI asal Lombok, dibungkus selimut kumal di sudut terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta. Petugas BNP2 TKI gagal menemukan alamat asli perempuan tersebut. Sebab, ternyata TKI itu menggunakan alamat fiktif.

BERANGKAT dari keprihatinan atas nasib tenaga kerja Indonesia (TKI), tahun lalu Yudhi Ramdani memelopori berdirinya Rumah Penitipan Anak (RPA) TKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News