RS Hermina jadi RSSIB Terbaik
Kamis, 22 Desember 2011 – 08:58 WIB

RS Hermina jadi RSSIB Terbaik
JAKARTA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta gagal meraih penghargaan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Kementerian Kesehatan menilai, RSSIB terbaik di Jakarta adalah RS Hermina Podomoro, Jakarta Utara. Perwakilan RS Hermina bersama 26 RSSIB lain dari berbagai provinsi menerima penghargaan tersebut di kantor Kementerian Kesehatan, Rabu (21/12). Rahayu menambahkan, menjaga ibu dan bayi dalam keadaan sehat setelah melahirkan adalah salah satu kriteria penilaian RSSIB terbaik. Menekan angka kematian ibu dan bayi setelah melahirkan menjadi penting mengingat sampai saat ini angka tersebut di Indonesia masih tergolong tinggi.
’’Bukan berarti rumah sakit lainnya tidak menerapkan prinsip sayang ibu dan bayi. Ini (pemenang penghargaan, Red) adalah yang terbaik,’’ kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menteri berkacamata ini menyebut, pihaknya memilih masing-masing satu rumah sakit dari 27 provinsi di Indonesia untuk mendapat penghargaan ini. Enam provinsi tercatat tidak masuk penilaian Kemenkes dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. Enam provinsi yang tidak masuk penilaian itu adalah Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Baca Juga:
JAKARTA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta gagal meraih penghargaan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Kementerian Kesehatan menilai,
BERITA TERKAIT
- Mahfud MD Bilang Begini soal Lagu Band Sukatani yang Menyentil Polisi
- Pendekar 08 Bagikan 80 Tong Sampah untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara