RS Jakarta Pionir BESS PLUS, Satu Sayatan Kecil, Saraf Kejepit Terhempas

RS Jakarta Pionir BESS PLUS, Satu Sayatan Kecil, Saraf Kejepit Terhempas
Tim dokter dalam media briefing launching BESS Plus di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta, Jumat (9/8). Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah adalah rasa sakit yang dirasakan di bagian bawah area yang terletak di antara tulang rusuk bagian bawah dan panggul.

Nyeri itu bisa bervariasi dari rasa tidak nyaman ringan hingga rasa sakit yang sangat parah dan bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Kini dengan majunya teknologi tata laksana low back pain, memungkinkan dilakukan tanpa operasi terbuka seperti dahulu.

Bisa dilakukan hanya dengan sayatan kecil, sehingga proses pemulihan pasca-operasi lebih cepat dan membantu mencegah atau menurunkan risiko terjadinya morbiditas. 

"Nyeri punggung bawah yang tak kunjung hilang dapat membuat penderitanya tak dapat bergerak leluasa sehingga mengganggu aktivitas kerja dan menurunkan produktivitas," kata Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS, Subspes N-TB dalam media briefing launching BESS Plus di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta, Jumat (9/8).   

Dia menjelaskan, salah satu penyebab LBP berkepanjangan adalah degenerasi diskus intervertebralis terutama segmen lumbal.

Diskus intervertebralis adalah bantalan yang ada di antara ruas tulang belakang. 

Kalau diskus mengalami kerusakan bisa membuatnya membengkak, menonjol sampai menekan saraf di tulang belakang, sehingga menimbulkan gejala yang salah satunya adalah nyeri.

RS Jakarta menjadi pionir BESS PLUS, yaitu penanganan saraf kejepit hanya dengan sayatan kecil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News