RS Jakarta Pionir BESS PLUS, Satu Sayatan Kecil, Saraf Kejepit Terhempas

RS Jakarta Pionir BESS PLUS, Satu Sayatan Kecil, Saraf Kejepit Terhempas
Tim dokter dalam media briefing launching BESS Plus di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta, Jumat (9/8). Foto Mesya/JPNN

“Tingginya keberhasilan endoskopi biportal yag pernah kami lakukan selama ini, kami yakin bisa menjadi yang terdepan karena sudah dapat melakukan teknik endoskopi biportal terbaru yakni BESS PLUS," ucapnya.

Dokter Wawan menambahkan, teknik BESS PLUS belum banyak yang bisa melakukannya.

PLUS adalah singkatan dari Preservasi Ligamentum FlavUmS yang memiliki tambahan manfaat pada pasien, misalnya kemungkinan risiko terjadinya cedera pada struktur sekitar saraf dapat dicegah dengan teknik bedah minimal endoskopi biportal ini.

"Mungkin dapat dikatakan tim dokter spesialis bedah saraf di RS Jakarta ini menjadi pionir BESS PLUS karena sudah melakukannya sejak lama dengan hasil yang lebih baik,” imbuhnya. 

Keberhasilan ini dipresentasikan oleh dr. Danu Rolian, Sp.BS dkk dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-5 (Indonesian Neurospine Society/INSS) di tahun 2023 lalu.

Studi bertajuk ‘One Year Clinical Outcome of Biportal Endoscopic Spine Surgery in Dealing with Lumbal Degenerative Spine Diseases’ ini dilakukan pada 145 pasien selama periode Agustus 2021-Juli 2022. 

Endoskopi biportal mengandalkan kamera di portal pertama agar dokter dapat mengeksplorasi area tulang belakang, dan probe satu lagi masuk di portal kedua untuk mengakses bantalan tulang yang bermasalah.

Teknik ini menguntungkan pasien karena hanya memerlukan sayatan yang kecil.

RS Jakarta menjadi pionir BESS PLUS, yaitu penanganan saraf kejepit hanya dengan sayatan kecil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News