RS Pendidikan Jangan Jadikan Pasien Kelinci Percobaan

RS Pendidikan Jangan Jadikan Pasien Kelinci Percobaan
RS Pendidikan Jangan Jadikan Pasien Kelinci Percobaan
Terpisah, Roder Nababan dari LBH Kesehatan Alwalindo menilai, memang selama ini pasien di RS Pendidikan dijadikan semacam kelinci percobaan. "Tanpa pasien diberitahu untuk apa, diambil sampel darahnya bisa tiga kali sehari. Terutama jika pasiennya miskin, betul-betul dijadikan kelinci percobaan," ujar Roder, yang juga seorang pengacara asal Tapanuli Utara itu.

Sesuai ketentuan, RS Pendidikan juga melayani program-program pelayanan kesehatan warga miskin, seperti Jampersal dan Jamkesmas. Tapi, lanjutnya, faktanya warga miskin tetap dipersulit.

Namun, Roder tidak sepenuhnya menyalahkan petugas RS. Menurutnya, banyak petugas yang memang belum tahu program seperti Jampersal. "Saya menilai sosialisasinya kurang. Padahal, ada dana untuk sosialisasi. Ada yang mengambil keuntungan pribadi dari program-program semacam itu," ujarnya tanpa menyebut siapa mereka itu. (cha/sam/jpnn)

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemdikbud) Djoko Santoso mewanti-wanti para mahasiswa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News