RS Royal Progress Hadirkan Solusi Pengobatan Hernia dengan Metode Operasi Minimal Invasif
Tanda keadaan darurat pada hernia akibat benjolan menetap baik pada posisi tidur dan membesar saat berdiri atau duduk, nyeri kemerahan disertai mual, muntah dan demam.
Jika pasien telah berada dalam keadaan seperti ini, hindari menunda konsultasi ke dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Operasi hernia sendiri bertujuan untuk memperkuat dinding abdomen agar dapat mencegah benjolan hernia tidak kembali menonjol.
Umumnya dalam operasi ini tim dokter menggunakan alat yang disebut MESH untuk menutup hernia dan menguatkan dinding abdomen yang lemah. MESH ini terbuat dari bahan polimer sintetis yang tidak berbahaya dan dalam pembuatannya telah melewati berbagai tahap uji klinis, sehingga tidak akan menyebabkan reaksi penolakan oleh tubuh.
“Metode operasi minimal invasif dapat direkomendasikan bagi pasien yang menginginkan pembedahan minim sayatan. Dengan metode pembedahan minimal invasif, pasien hanya mendapatkan luka operasi kecil berkisar 0,5 – 1,5 cm dengan masa pemulihan lebih cepat serta minim rasa sakit. Jadi setelah operasi hernia dilakukan dan tidak ada keluhan, pasien dapat langsung diizinkan pulang,” jelas dokter Ika.(chi/jpnn)
Tindakan laparoskopi menjadi pilihan favorit masyarakat untuk mengobati hernia dengan lebih aman dan minim sayatan.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Cedera ACL, Bek Real Madrid Eder Militao segera Menjalani Operasi
- Operasi Patroli Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea 2024, Ini Hasilnya
- Operasi Zebra Lodaya 2024 Dimulai Hari Ini, Polda Jabar Terjunkan 1.967 Personel
- Perbani: Kami Ingin Perbaiki Kondisi Fisik Anak-Anak yang Menderita Hernia Inguinalis
- Nunung Srimulat Mengidap Katarak, Sempat Tak Bisa Melihat
- RS Medistra Sukses Menjalankan Operasi Pertama di Indonesia dengan Velys Robotic