RS Telat Perpanjang Kerjasama dengan BPJS, Pasien Cemas
Belum diperpanjangnya kontrak kerjasama RSAB Batam-BPJS Kesehatan ini menurut Zakis benar-benar menyerang psikologis para pasien hemodialisa di rumah sakit tersebut.
Mereka mengaku tidak tenang. Mereka tak lagi bisa menikmati makanan ataupun istirahat tidur.
Menurut Zakis, selama ini dirinya selalu rutin membayar iuran BPJS Kesehatan. Harapannya cuma satu, supaya ia tetap bisa mendapat jaminan kesehatan dari institusi yang dulunya bernama Askes itu. N
amun nyatanya, nasib dia dan rekan-rekannya masih juga terancam. "Kalau kami terlambat bayar satu hari pun kami tidak akan bisa cuci darah. Tapi ketika kami rutin pun kami masih terancam," ujarnya.
BPJS Kesehatan memang memberikan solusi dengan mengalihkan para pasien hemodialisa RSAB Batam itu ke Klinik HCM di Batamcentre. Ini sembari menunggu proses perpanjangan kerjasama dengan RSAB Batam.
Selain para pasien hemodialisa, pasien anak berkebutuhan khusus juga merasa dirugikan dengan kondisi ini.
Sebab di Batam, hanya RS Awal Bros Batam yang memiliki fasilitas Pusat Tumbuh Kembang Anak. Fasilitas ini juga masuk jaminan BPJS Kesehatan.
Tanpa BPJS Kesehatan, keluarga pasien harus merogoh kocek sebesar Rp 230 ribu untuk sekali terapi.
JPNN.com – Perasaan Zakis Syamsul Bahya dirundung kecemasan. Dalam beberapa hari ke depan, ia tak lagi bisa menjalani perawatan hemodialisa
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini
- BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan Gratis Ahmad Ali-AKA Hilangkan Kemiskinan di Sulteng
- Simak Nih Warga Sulteng, Komitmen Ahmad Ali- Abdul Karim Soal BPJS Kesehatan
- Ahmad Ali-AKA Pastikan BPJS Gratis, Beban Warga Hilang